Selama
berabad-abad kedelapan belas dan kesembilan belas, masalah gigi busuk adalah
kekhawatiran yang membentang di semua kelas social Eropa. Makanya, banyak orang
kaya yang membeli gigi palsu walau dengan harga selangit. Hanya orang kaya di
antara mereka yang sanggup membelinya.
Tujuan
pembelian gigi palsu, sebagian besar agar lebih percaya diri, untuk tampil di
depan muka, seperti pidato atau melakukan pertunjukan. Selain itu, gigi palsu
juga dapat dipakai untuk membantu mengunyah makanan. Berbagai sejarawan
mencatat, permintaan akan gigi palsu tinggi di kalangan kelas atas, karena
untuk menjamin mereka nyaman duduk di meja makan. Gigi palsu dibuat dari gading
atau tulang. Tetapi gigi dari bahan tersebut rentan terhadap proses pembusukan,
sehingga menyebabkan infeksi atau bau nafas yang busuk.
Pada pertengahan
1815, tentara Prancis dikalahkan dalam Perang Waterloo, yang menyebabkan
kematian 51 ribu tentara Prancis. Sebagian dari gigi para tentara yang telah
mati tersebut dicuri, sehingga sering disebut dengan ‘gigi waterloo’. Sebelumnya,
gigi asli dicangkokkan sebagai gigi pengganti juga telah dipraktekkan, yaitu
dari gigi orang terpidana mati, penggalian mayat, gigi dari pasien dokter gigi,
atau dari gigi hewan.
Sumber:
http://britishlibrary.typepad.co.uk/untoldlives/2013/07/smiling-with-dead-mens-teeth.html
0 komentar:
Posting Komentar