Meninggal Dunia itu urusan Tuhan .. Dan yg namanya mati itu sebuah kepastian .. Datagnnya pun sama sekali gak diramalkan. Gak ada manusia yang abadi ..
Kalo ada Perda penduduknya dilarang mati?
Nah ini untungnya bukan perda buatan dalam negeri .. klo ada perda kayak gini ,,, bisa ditertawain di seluruh negeri ..
Ceritanya di Italia, tepatnya di suatu daerah yg bernama "Falciano del Massico" .. gak punya areal pekuburan tersendiri, Alternatifnya,, penduduk yg meninggal di daerah tsb,, dikubur di kota tetangga ..
Dilandasi persetereruannya dg desa tetangganya,, maka kepala distrik pilih melarang penduduknya untuk mati. Emang siapa sih yg mau mati?? (hehe :) )
Sebenanrya sih,, desa tersebut kepadatan penduduknya gak padet2 amat lah .. bayangin aja populasinya 3.700 orang yg menempati area seluas 42 km2 .. atau kepadatannya 91 orang per km2 .. (91/km2)
Daerah tsb lebih luas dari Kodya Yogya yg cuman 32 km2,, dengan populasi 400 .000 jiwa,,, so kepadatan penduduk sekitar 13.000 km2.
Mudah bgt bagi daerah Falciano del Massico jika mau nyari lahan kosong dibuat kuburan,, tapi kenapa cuman areal pekuburan dipermasalahin .. di Kota padat aja,, satu makam dipake bertumpuk2,,
Kayak di Solo,, satu liang kuburan,, jika lama gak terpakai dan lama gak diziarahi,, dan gak terawat,, maka bisa ditimpuk jika ada jenazah baru.
So,, meski 'pendatang baru' semakin bertambah,, tapi lahan baru gak bertambah. Hebat kan? tapi gak pernah selama ini ada ribut2 masalah makam.
Kalo lahan di suatu daerah luas,, tinggal bikin lahan aja,, masalah selesai. Tetapi kenapa seorang kepala distrik (daerah) di Italia sono malah milih kebijakan melarang penduduknya utk mati??
0 komentar:
Posting Komentar